Karena . . . . . Aku Sayang Mama
Karya Erida
Luvi berencana untuk pergi ke minimarket bersama boy,sahabatnya .
Mama : “Luv, jadi belanja peralatan sekolah ke minimarket ?” (kepalanya tiba-tiba menyembul di depan pintu kamar Luvi)
Luvi : ”Jadi,nih, lagi siap-siap.” (meluruskan beberapa uang)
Mama : ”Luv, mama nitip dong?”(berjalan ke kamar,menyodorkan selembar uang sepuluh ribu). Gak banyak kok. Mama kehabisan beberapa bumbu nasi goreng, jadi tolong belikan cabe merah keriting lima ribu, bawang merah tiga ribu.”
Luvi : “Enggak mau,ah!, lagian aku kan, bareng si Boy. Mana mau anak laki-laki mampir ke pasar. Nah, itu dia datang. Aku pergi dulu,mam.”(buru-buru keluar kamar meninggalkan mamanya)
Mama : (masih menggenggam uang sepuluh ribu)
Luvi dan Boy naik sepeda masing-masing menuju minimarket yang berjarak sekitar 2 KM dari rumah Luvi. Sesamapinya di tempat tujuan, Luvi dan Boy mulai berbelanja kebutuhan masing-masing.
Luvi : (sibuk memilih alat tulis dan komik yang ingin di belinya)
Boy : “15 menit lagi kita ketemuan di kasir yang itu ya !.” (menunjuk ke arah kasir)
15 menit kemudian . . . . .
Luvi : (kaget melihat keranjang belanjaan Boy) “apa saja yang kamu beli sampai sebanyak itu ?”
Boy : “aku membeli sabun,minyak goreng, kopi dan keperluan rumah tangga lainnya.”
Luvi :”Enggak salah, Boy ?hahaha! masak anak laki-laki belanja beginian ? aku saja yang perempuan ogah! Hahaha! Jangan marah ya,kan kita sudah berjanji bebas mengejek satu dengan yang lainnya tanpa harus tersinggung.”
Boy : (tersenyum penuh arti) “nanti akan ku ceritakan .”
Luvi : (masuk dalam antrian dan penasaran dengan apa yang hendak diceritakan Boy)
Menunggu Antrian. . . . .
Boy :” begini ceritanya, seminggu yang lalu mamaku belanja keperluan rumah di sebuah hypermarket, perginya di antar papa yang sekalian mau pergi ke rumah om Doni yang sedang sakit waktu itu. Karena papaku pulang malam, mama nelpon ke rumah meminta bang Billy dan aku menjemputnya dengan mobil. Tapi kami menolak permintaan mama karene saat itu kami lagi seru-serunya main playstation, jadi mamaku pulang sendiri naik taksi.”
Luvi :” terus Boy ??”(makin penasaran)
Boy :” supir taksi tersebut mabuk dan menyetir dengan ugal-ugalan di jalan. Hingga terjadilah kecelakaan pada taksi yang ditumpangi mamaku itu.”
Luvi :”(dengan mata terbelalak) “terus bagaimana keadaannya setelah itu ?”
Boy :” supir taksi mengalami gegar otak dan patah tulang iga, dan mamaku hanya mengalami retak tulang tangan .”
Luvi :”kok, kamu enggak cerita ,sih ? Biar aku dan mamaku bisa menjenguk mamamu.” (kesal dan kecewa)
Boy :”kamu.kan, tau sendiri siifat mamaku. Segala sesuatu tidak ingin dibesar-besarkan.”
Luvi : (mengangguk)
Boy :”sejak kejadian itu Bang Billy dan aku terus-menerus menyesal. Kalau saja kami mau menjemput mama,mungkin hal itu dapat dihindari, namun mama malah menasehati kami untuk tidak menyesalinya, Tuhan pun masih menjaga mama untuk tetap hidup, begitu kata mama.” (dengan suara agak parau )
Luvi : (melihat boy dan menunggu cerita selanjutnya)
Boy :”Hati kami begitu terharu. Oleh sebab itulah kami berjanji selama mama belum pulih, maka kamilah yang menggantikan semua tugas dan pekerjaan mama dengan dibantu Mbak Yem.” (posisi sudah tepat di depan kasir)
Luvi : (teringat mamanya di rumah)
Setelah keluar dari minimarket, luvi menceritakan kejadian di rumahnya tadi sebelum mereka berangkat.
Luvi :”Boy, sebelum pulang, temani aku ke pasar tradisional ya ?” (tersenyum merayu)
Boy :”iya….” (mengangguk)
Luvi :”tapi aku telepon mama dulu ya,Boy. Memberi tau mama supaya tidak usah ke pasar .” (menghampiri telepon umum lalu memasukkan koin recehan dan menekan nomor telepon rumahnya )
Mama :” maaf, ini siapa ya ?” (mengangkat gagang telepon)
Luvi :” Halo, ma! Ini Luvi. Mama sudah beli cabe merah keriting sama bawang merah di pasar belum ?”
Mama :”Ya belum,Luv. Mama masih sibuk bebenah rumah. Memangnya kenapa ? Luvi mau tolongin mama ?”
Luvi :”Iya.”
Mama :”tapi uang dari mama tadi tidak kamu bawa,kan ?”
Luvi :”pake uang Luvi saja, mam. Enggak apa-apa kok.”
Mama :”terimakasih ,Luv. Tapi kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran,ya ?” (dengan perasaan senang campur bingung)
Luvi :”Karena. . . aku sayang Mama !”
kelas 9
NAMA KELOMPOK :
· Abita Aryanda
· Audia syifa N.M.U
· Indah Rahayu A
· Nur Alfiah A
· Nurwaningsih
· Resna oktavia
· Riza Noviyanti
· Tiara Sukma